17 Januari 2009

5 Israel Terluka dan 15 Stres Berat

Hari ini (17/1) siaran radio Israel menyatakan 5 orang Israel terluka dan 15 lainnya sock berat. Pernyataan ini dilansir setelah Israel mengakui sebuah pabrik dan sejumlah bangunan di beberapa pemukiman Yahudi hancur. Pabrik dan bangun terebut hancur diserangan roket Grad dan al Qassam yang dilancarkan perlawanan Palestina.

Serangan terhadap pemukiman Israel ini, juga dibenarkan Al Qassam. Sayap militer Hamas berhasil menggempur pemukiman Yahudi di derah Ashdod dan Karyat Malakhi dengan dua roket Grad. Sebelumnya juga, Al Qassam menggempur daerah Karyat Gat, pangkalan udaraHatzur, kota Karyat Gat, pangkalan pasukan rtileri di timur al Buraij, pemukiman Neir Ishak dan Mevtahim.

Dalam pernyataan persnya, Al Qassam menegaskan akan terus melanjutkan perlawanan. Para pejuang Hamas akan terus melancarkan serangan menggempur pos-pos militer, kota-kota Israel maupun pemukiman-pemukiman Yahudi selama agresi terus dilancarkan Israel ke Jalur Gaza.

14 Januari 2009

3 Roket dari Libanon Kembali Hantam Israel

Media Israel Rabu (14/1) melansir berita, 3 roket kembali menghantam Israel. Roket ini jatuh dekat kota Kiryat Shmona di bagian utara Israel. Seperti disebutkan, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat insiden itu. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku dan bahkan belum diketahui jelas siapa yang meluncurkan roket tersebut.

Sementara itu, Israel nampaknya berhati-hati dalam menyikapi serangan ini, bahkan tanda-tanda untuk membalas serangan juga tidak tampak. "Dalam kondisi sekarang, kami tidak ingin membuka permusuhan lagi. Kami harap insiden ini tidak berlanjut," ujar Menteri Kabinet Israel Binyaim Ben-Eliezer.

Pihak Israel segera meredam implikasi dari serangan tersebut. Mereka tidak menyalahkan Hizbullah yang menjadi partner Hamas, tetapi menuding kelompok Palestina di Libanon sebagai dalang di balik insiden tersebut.

Sebelumnya, 3 roket juga ditembakkan dari Libanon dan menghantam daerah Israel Utara (8/1) lalu yang mengakibatkan 2 orang luka ringan. Saat itu pula Israel merespon serangan itu dengan menembakkan roket ke daerah asal serangan.

Al-Qassam Susupi Pasukan Israel

Batalion Asy-Syahid Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas berhasil menyusup ke belakangan barisan pasukan lawan. Israel saat itu menyerang Timur Bukit Al-Kashif, Utara Jalur Gaza dan menghancurkan sejumlah kendaraan militer mereka.


Dengan dua bom penghancur jenis Shawadl 3, dua kendaraan pengangkut militer Israel berhasil diledakkan, bahkan salah satu kendaran ini hancur total. Selain itu, Al-Qassam juga berhasil menghancurkan sebuah tank Israel dengan misil RPG anti tank. Merasa mampu menyelamtakan rekan meraka yang tewas dan terluka, tank-tank Israel lain berusaha membantu, namun sayang Al-Qassam menyerang mereka kembali dengan bom Shawadl 3 hingga korban dan kerugian bertambah bagi Israel.


Al-Qassam menegaskan, setelah berhasil menghantam musuh, mereka kembali ke pangkalan dengan selamat. Bagi Israel, keberhasilan para pejuang Hamas melumpuhkan kekuatan mereka merupakan pukulan telak, terutama bagi para elit militer Israel. Serangan ini juga mengagetkan para serdadu Israel yang menyakini kekuatan mereka cukup tertunjang dengan peralatan militer yang super canggih.

13 Januari 2009

Pasukan Cadangan Al-Qassam Belum Diterjunkan

Di lapangan pertempuran, Batalion Al-Qassam telah banyak memberi pelajaran pasukan Israel. Selama 10 hari operasi darat Israel, Hamas mampu menghadapi serangan Israel dengan cukup baik. Hasilnya, jumlah korban di kalangan pasukan Israel setiap hari terus bertambah.


Pihak Al-Qassam dengan mudah membaca rencana serangan darat Israel dan menghadapinya dengan baik dan cermat. Al-Qassam memasang sejumlah bom dan ranjau sehingga pasukan Israel banyak yang tewas dan terluka. Bom maupun ranjau yang dipasang perlawanan sangat banyak. Tanpa diduga dapat menjebak pasukan Israel yang berusaha merangsek masuk ke Jalur Gaza.


Abu Muadz, seorang jubir Al-Qassam menegaskan, pejuang mereka mampu bertahan di lapangan dalam beberapa pekan ke depan. Padahal pasukan cadangan Al-Qassam belum semuanya dietrjunkan. Mereka memiliki kesiapan yang tidak kalah dengan pasukan inti milik Israel.


Abu Muadz menambahkan, bukan rahasia bagi kami hanya memiliki satu-satunya jenis satuan tempur. Namun ada sekian satuan yang belum semuanya kami terjunkan. Di Militer Al-Qassam sedikitnya terdapat satuan Murabitun (pengintai), Qannasha (penembak jitu), Midfaiyah (pelontar roket), Isytisyhadiyyin (pelaku bom syahid), termasuk satuan pelontar roket darat maupun satuan yang lain dan selalu siap memberi kejutan terhadap Israel.

Hamas Tetap Hujani Israel Dengan Roket Terbaru

Selama 18 hari perang brutal Israel ke Jalur Gaza di wilayah padat penduduk, baik melalui darat, udara dan laut. Serangan Israel belum juga mencapai target untuk menghentikan serangan roket Hamas yang menghantam pemukiman Israel siang dan malam.

Sekalipun Israel menggunakan senjata yang terlarang menurut kesepakatan internasional, serangan roket perlawanan semakin menunjukkan kehebatannya. Hamas menggunakan roket baru. Jangkauan roket ini mampu menembus wilayah strategis Israel, termasuk pangkalan militer udara dan darat Israel.

Di antara wilayah mereka yang terjangaku roket Hamas adalah Ovekum sebelah selatan, Asdod ke utara (wilayah yang melindungi pelabuhan strategi di laut Palestina). Selain itu, yang menjadi target Hamas adalah wilayah Asqela dan Sidrut sudah lama menjadi bulan-bulanan roket Hamas.

Selain itu, yang mengejutkan Israel adalah jarak jangkau roket. Batalion Izzuddin Al-Qassam menyatakan, Ahad (11/1) kemarin, telah berhasil menggempur pangkalan militer udara Makhayem, Israel. Pangkalan ini dari Gaza berjarak 50 km.

Hamas Paksa Heli Israel Mendarat Darurat

Brigade Izzuddin Al-Qossam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas mempublikasikan aksi penembakan helicopter tempur Israel. Saat itu, heli Israel sedang berpatroli di langit Gaza Ahad sore (11/1) hingga memaksanya mendarat darurat.

Dalam keterangan Al-Qassam, roket anti pesawat milik para pejuang Hamas ini berhasil menghalau heli tempur Israel dan memaksanya mendarat darurat. Sumber militer Israel yang dilansir media setempat, Al-Qossam untuk pertama kalinya menggunakan senjata anti pesawat. Hal ini tentu berpengaruh terhadap serangan udara Israel ke Gaza.

Pihak perlawanan menyatakan, pihaknya bersama seluruh sayap tempur di Palestina tetap teguh melawan Zionis. Sekalipun sudah berlangsung 17 hari serangan brutal Israel ke wilayah Gaza, pihak perlawanan masih mampu memberikan kejutan-kejutan lain bagi Israel.